Meneladani Sunnah Berbuka Puasa: Tradisi yang Tak Lekang oleh Waktu
Assalamualaikum sobat AMSA, berbuka puasa seringkali menjadi momen yang paling dinanti di bulan Ramadhan. Cara berbuka yang dianjurkan Rasulullah ﷺ bukan hanya sekadar tentang makan atau minum, lho! Setiap langkahnya, mulai dari menyegerakan berbuka hingga membaca doa, menyimpan hikmah kesehatan, spiritual, dan kebaikan. Mari simak sunnah berbuka puasa bersama!

Menyegerakan Berbuka
Saat di waktu berbuka Nabi menganjurkan agar tidak menunda dan segera berbuka begitu azan magrib berkumandang walaupun hanya dengan seteguk air. Dalam hadist yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Berbuka dengan Ruthab (Kurma Basah), Tamar (Kurma Kering), atau Air
Kurma kaya akan gula alami yang cepat mengembalikan energi setelah seharian berpuasa. Ungkapan populer di Indonesia, “berbukalah dengan yang manis-manis”, lahir sebagai adaptasi budaya dari tradisi berbuka puasa dengan kurma yang diajarkan Rasulullah ﷺ. Seperti hadist yang diriwayatkan Abu Dawud dan Tirmidzi.
Dari Anas bin Malik r.a.:
“Nabi ﷺ berbuka sebelum salat dengan beberapa butir kurma basah (ruthab). Jika tidak ada, beliau berbuka dengan kurma kering (tamar). Jika tidak ada juga, beliau meneguk air.”
(HR. Abu Dawud & Tirmidzi)
Membaca Doa Berbuka Puasa
Sebelum berbuka puasa ada beberapa doa yang dicontohkan Rasulullah ﷺ
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
“Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
“Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insyaAllah.”
(HR. Abu Dawud)
Berbuka dengan Secukupnya
Rasulullah ﷺ selalu mengajarkan kesederhanaan, saat berbuka puasa tidak langsung makan banyak. Beliau berbuka ringan dulu dengan kurma ataupun air, dilanjutkan dengan salat magrib dan makan utama setelahnya
Hal ini bertujuan agar tubuh tidak kaget setelah seharian berpuasa.
Berbuka Sebelum Salat Magrib
Berbuka sebelum menunaikan salat magrib menujukkan kesederhanaan dan keteraturan serta menekankan pentingnya menyegerakan berbuka begitu adzan magrib berkumandang.
Memberi Makan Orang yang Berpuasa
Tradisi berbagi makanan berbuka atau takjil bukan hanya bertujuan untuk mempererat silaturahmi, namun juga untuk menanamkan rasa empati dan kepedulian sosial. Momen ini menjadi salah satu amal Ramadhan yang penuh berkah dan disambut hangat di berbagai kalangan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa untuk berbuka, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang tersebut.”
(HR. Tirmidzi)
Berbuka puasa bukan hanya sekadar momen makan dan minum, namun Nabi ﷺ juga menyelipkan dan mengajarkan umat sebuah pembelajaran untuk menumbuhkan rasa syukur, kebersamaan dan silaturahmi antar umat. Tradisi menjadi pengingat bahwa Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan hawa nafsu tetapi juga untuk mengisi hati dan kehidupan dengan kebaikan.
Jadikan Ramadhan Anda lebih berkesan dengan perjalanan umroh bersama AMSA, pengalaman ibadah yang nyaman dan istimewa.
